Penyambutan dan Penerimaan KKN UNISSULA Semarang

  • Jul 14, 2019
  • margoyoso-margoyoso
  • BERITA

Margoyoso, (11/7) Penyambutan mahasiswa KKN Unissula Semarang di Desa Margoyoso di rumah bapak Kepala Desa yaitu Bapak Subiyono beserta seluruh perangakat Desa Margoyoso. Kegiatan tersebut berlangsung papada pukul 15.30 WIB. Penyambutan KKN yang di hadiri dari kepala Desa, Perangakat Desa, BPD, RT, RW, LPMD, Karang Taruna, PKK, dan KPMD. Desa Margoyoso menerima mahasiswa KKN Unissula Semarang Tahun 2019. Berlangsung pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2019 pukul 19.30 sampai selesai bertempat di Balai Desa Margoyoso. Sebanyak 16 mahasiswa dari berbagai program Fakultas Studi di Unissula Semarang. Sebelas Juli 2019 tiba di Desa Margoyoso Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Kehadiran para mahasiswa ini dalam dalam rangka melaksanakan kegiatan kuliah nyata (KKN) yang akan berlangsung selama 17 hari ( 11 Juli 2019 - 27 Juli 2019). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada daerah tertentu. Dalam sambutan pengantarnya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unissula Semarang mengatakan bahwa kehadiran mahasiswa melalui program KKN ini diharapakan dapat mengatasi masalah sampah yang ada di Desa Margoyoso. Sebagai salah satu perwujudan perguruan tinggi melalui langkah pengabdian masyarakat dengan melihat tema KKN yang berbasis tematik, Program Kerja Tim KKN Unissula sebagai berikut : 1. Kerja bakti 1 minggu sekali. 2. Cara mengatasi sampah, agar sampah bisa dimanfaatkan kembali 3. Sosialisasi Kesehatan 4. TPQ...Pembelajaran berbasis Islami..sesuai dari Yayasan Islam Sultan Agung Semarang Harapan semua warga masyarakat Desa Margoyoso adalah 1. Sampah bisa dikendalikan 2. Sampah bisa dimanfaatkan yaitu diolah agar bisa dimanfaatkan para petani 3. Para warga bisa pilah memilah sampah organik dan non organik 4. Sampah tidak dibuang secara sembarang 5. Sampah bisa mendapatkan nilai jual. Dengan adanya Tim KKN semoga sampah bisa dikendalikan, yaitu tidak dibuang secara sembarang dan sampah dapat diolah agar bisa dimanfaatkan para petani. (Dewi Partimah , S.Pd)